:

Semarak Malam 1 Muharram di Desa Pematang Raman: Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Berkolaborasi Membawa Tradisi

top-news
https://birumerdeka.com/public/frontend/img/post-add/add.jpg

Birumerdeka.com- Malam 1 Muharram 1446 H di Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, terasa semakin semarak dengan pawai obor yang meriah. Ribuan warga desa, termasuk mahasiswa KKN UIN STS Jambi, bahu-membahu memeriahkan tradisi tahunan ini sebagai penyambutan Tahun Baru Islam. Sebelum pawai obor dimulai, suasana di Masjid Al-Falah kian ramai. Para mahasiswa KKN dan warga desa bersatu padu melaksanakan sholat magrib berjamaah dan membersihkan masjid dengan penuh semangat. Keseruan dan kebersamaan ini menjadi awal yang indah untuk menyambut malam istimewa ini.

Tepat pukul 18.30, barisan pawai obor dimulai dari Masjid Al-Falah. Cahaya obor yang berkelap-kelip menerangi jalanan desa, diiringi dengan lantunan sholawat dan kompangan merdu dari para pemuda desa. Ribuan warga, mulai dari anak-anak usia 3 tahun hingga orang dewasa, antusias mengikuti pawai ini. Semangat kebersamaan dan kegembiraan terpancar di wajah mereka.Pawai obor ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga desa. Kehadiran 200 anak-anak, 50 ibu-ibu, ibu-ibu PKK, pemuda, dan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas)  dari Universitas Negeri Jambi (UNJA), semakin menambah kemeriahan acara. Kolaborasi antara mahasiswa KKN UIN STS Jambi dan masyarakat desa menjadi kunci sukses terselenggaranya pawai obor ini.

Semangat dan antusiasme warga desa dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H terlihat jelas. "Seru, antusias masyarakat desa Pematang Raman sangat luar biasa dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H," ujar salah satu mahasiswa KKN. Kades Desa Pematang Raman pun mengungkapkan kegembiraannya. "Beda lah dari yang sebelum-sebelumnya, Lebih seru karno ado tambahan kompangan plus ibu-ibu pkk," ujarnya.

Antusiasme juga terlihat dari anak-anak seperti Dafa dan Idzam, yang mengatakan "seru dan ladash." "Beda pawai obor tahun ini dan tahun lalu, seru tahun ini karena ada kompangan serta adanya kakak-kakak KKN yang meramaikan," kata salah satu warga desa. Pawai obor di Desa Pematang Raman merupakan bukti kecintaan masyarakat terhadap tradisi dan budaya mereka. Kehadiran mahasiswa KKN UIN STS Jambi semakin memperkaya tradisi ini dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap masyarakat desa. Pawai obor ini menjadi pengingat bahwa tradisi dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan. Semangat kebersamaan dan persatuan yang terpancar dalam pawai ini menjadi inspirasi untuk terus menjaga dan mewariskan tradisi kepada generasi penerus.

Malam 1 Muharram di Desa Pematang Raman bukan hanya tentang menyambut Tahun Baru Islam, tetapi juga tentang mempererat hubungan antar warga desa, melestarikan tradisi, dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Kehadiran mahasiswa KKN UIN STS Jambi menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki kepedulian dan semangat untuk berkontribusi dalam menjaga dan memajukan tradisi dan budaya bangsa. Semoga tradisi pawai obor di Desa Pematang Raman terus lestari dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya mereka.


David Ariansyah dan Dewanti

https://birumerdeka.com/public/frontend/img/post-add/add.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *